05 Desember 2008
KALAU NGOMONG JANGAN KORMEDDAL
Suatu saat, ada tamu saya bernama Sakdi (semua nama yang disebut dalam cerita ini bukan nama sebenarnya). Dia cerita macam-macam tentang peruntungannya minggu ini. Terus, tak lama kemudian, datanglah Saiful. Saya pergi meninggalkan mereka berdua. Saya masuk ke kamar. Mereka berdua duduk di serambi depan.
Karena keduanya saling tidak mengenal, terjadilah percakapan seperti ini:
Sakdi: "Sakdi!"
Saiful: "Saiful.."
(mungkin, mereka sedang berjabat tangan, berkenalan)
Sakdi: "Dari mana?
Saiful: "Manding. Kamu?"
Sakdi: "Dasuk. Di mananya Pak Latip?''
Saiful: "E dhajana.. (di sebelah utaranya), "Maksud kamu, Pak Latip yang mulang di MAN itu kan?"
Sakdi: Ya, iya, Pak Latip botak yang killer itu. Semua tahu, kok, sama dia. aku kan alumni MAN. Huuhh, aku sering dihukum sama dia. Kamu akrab sama dia?
Saiful: Ya, beliau kakak ibu saya. Beliau paman saya.."
[Makanya, gini memang kalau tidak hat-hati. Bukan nyupir saja yang harus lihat kanan-kiri. Kalau ngomong, lihat-lihat spion, Mas! Jangan kormeddal!]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
hahaha....
k. faizi jet lakar penter
badrun jember
setuju ra!
Posting Komentar