LATAR RUANG: Jam dua belas lewat sekian
LATAR WAKTU: Kelas 3-A MTs 1 Annuqayah
MATERI PELAJARAN: Kitab Fara-idul Bahiyyah
USTAD: Pak Misqala
Anak-anak menunduk, terkantuk-kantuk.
“Wa qaala” terdengar suara Pak Misqala yang berwibawa membacakan kitab, dan kemudian ia mengulangnya kembali dengan penjelasan maknanya.
“Wa qaala, dan berangkat siapa man..”
Murid-muridpun semakin menekur, memaknai kitabnya.
Tiba-tiba, terdengar celetuk dari bangku tengah.
"Pak, masa’ qaala artinya berangkat sih? Bukannya berkata?"
Dengan enteng Pak Misqala menjawab,
“Lah, dari 5 tahun yang lalu kalian tahu qaala selalu diartikan berkata, masa’ kali ini saja kalian mau mengartikan qaala dengan berangkat?”
[Ta’dhim buat Pak Misqala. Keren benar ini ustad. Cangkolang, Pak.
Saya jadi teringat syiir qahwatul bunni-nya].
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
6 komentar:
ma' syi'iran qahwatul bunni(atau minimal "aroma" kopi)-nya gak di posting juga, Ra?
-> partelon:
kopina cokop posting e dhapor tor patamoyan :-D
maksud pak misqola kan begiri, wa qaala= dan berangkat tidur semua murid2 tinggal saya sendirian a qaala. Suatu pemandangan yang biasa terlihat di kelas pada jam2 menjelang 12 siang
LATAR RUANG: Jam dua belas lewat sekian
LATAR WAKTU: Kelas 3-A MTs 1 Annuqayah"
Bhuh, kormeddal onggu!
Mon terro kensentrasieh, moredah soro nginum konsentrat!
namanya aja pak "missqaala". Mis-artinya "error", qaala artinya "Kata" jadi ya pantes kalo pak misqala sering coba-coba kata error :-)
Posting Komentar