11 Juni 2009

Perempuan Berkalung Sorban vs Remaja Berkalung Flashdisk

Karena Perempuan Berkalung Sorban sedang diributkan…

Novel karya Abidah yang berjudul Perempuan Berkalung Sorban (PBS) merupakan sebuah novel yang sebetulnya sudah saya lupakan kisahnya. Saya membaca novel ini sekitar tahun 2003-an lalu mengingat novel ini telah terbit pada tahun 2001. Dulu, di awal mula terbit, tidak ada ribut-ribut tentang novel ini.




Beberapa tahun kemudian, tahun 2009 ini, novel PBS diributkan banyak orang karena dianggap mendiskreditkan kelompok, atau golongan, atau kategori personal/sosial tertentu. Keributan ini terlambat datang, seiring dengan mendadak terkenal ketika telah difilemkan dengan judul yang sama (Duh, lagi-lagi saya juga belum nonton filemnya).


Meskipun saya belum nonton, tetapi saya yakin, bahwa novel yang difilemkan (ecrane : betul gitu, ya?) tentu mirip karya terjemahan. Ada reduksi. Terjemahan saja yang merupakan alih-bahasa menimbulkan reduksi, apalagi dari novel ke filem yang merupakan alih-media. Jelas, meskipun filem lebih kompleks karena memiliki segalanya, tetapi reduksi itu tampaknya tetap tak terelakkan.


* * *


Akhir-akhir ini adalah era-nya novel relegius (meskipun tahun ini tampaknya mulai meredup). Yang ada bau agama, yang sedikit ada bahasa Arab-arabnya, lagi laku-lakunya. Lihatlah Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan cinta-cinta yang lain. Entah ini sekadar tren atau selera masyarakat atas nuansa religius memang membaik, tak tahu lah saya. Yang jelas, dalam kamus bisnis, meraup keuntungan bis dengan cara ikut tren alias niru-niru. Meniru memang lebih mudah dengan keuntungan finansial juga tinggi, sementara tingkat kesulitannya rendah.


Peniruan ini biasanya dibentuk oleh citra yang pertama, mencakup gagasan, bentuk, citraan, gaya, pola, atau bahkan “segala-galanya sampai tak tersisa” alias membajak (he..he..). Misalnya meniru Laskar Pelangi dengan Laskar Kemangi (kisah segerombolan orang penggila lalapan lalapan); atau bisa juga meniru gagasannya, gambarnya, pokoknya lah…


Kembali ke muka…

Jika di awal-awal munculnya PBS kurang mendapat perhatian, kini, setidaknya setelah difilemkan, atau memang karena juga kebetulan tahun ini merupakan tahun hokinya, menginspirasikan rekan saya, Dharmo Budi Encus, untuk meluncurkan produk “beda tapi tak sama” ini: sebuah saingan berat PBS:


Ladies and gentelmen…


Inilah RBF


Remaja Berkalung Flashdisk…


Tunggul tanggal mainnya di mana Anda suka




design gambar RBF by pangapora

4 komentar:

M Mushthafa mengatakan...

http://kalahujan.multiply.com/journal/item/29

buwel mengatakan...

hehheehhe...moga lebih sippp rbf nya...

tsuluts mengatakan...

Saporanah, Ra. Kaule gheliye' se akomentara e ka'dinto, keng manabi anyamah se biayash pas acorak tak saye ka ca-kancah se laen, polanah ampon kadung apamit nungngep, hehehe...

Wah, hanya satu hal yang saya rasa kurang dari RBF: dengan poster ber-model 'busana' seperti itu, kenapa bukan Revalina yang jadi modelnya ya? :-))

ijoroyoroyo mengatakan...

Menarik,
menggugah gerakan jarum detik,
utk selalu menuai hikmah terpetik...

Entri Populer

Shohibu-kormeddaL

Foto saya

Saya adalah, antara lain: 6310i, R520m, Colt T-120, Bismania, Fairouz, Wadi As Shofi, Van Halen, Puisi, Hard Rock dll

Pengikut

Label

666 (1) Abdul basith Abdus Shamad (1) adi putro (1) adsl (1) Agra Mas (1) air horn (1) akronim (1) Al-Husari (2) alih media (1) Alquran (1) amplop (1) Andes (1) Android (1) anekdot (3) aula asy-syarqawi (1) Bacrit (2) bahasa (5) baju baru (1) baju lebaran (1) Bambang Hertadi Mas (1) bani (1) banter (1) Basa Madura (1) basabasi (1) batuk (1) bau badan (1) bau ketiak (1) becak. setiakawan (1) belanja ke toko tetangga (1) benci (1) bis (3) bismania (2) BlackBerry (1) Blega (1) blogger (2) bodong (1) bohong (2) bolos (1) bonceng (1) bromhidrosis (1) Buang Air Besar (BAB) (1) buat mp3 (1) budaya (1) buku (2) buruk sangka (2) catatan ramadan (4) celoteh jalanan (1) ceramah (1) chatting (1) chemistry (1) cht (1) Cicada (1) Colt T 120 (1) corona virus (1) Covid 19 (1) cukai (1) curhat (5) defensive driving behavior development (1) dering (1) desibel (2) diary (1) durasi waktu (1) durno (1) ecrane (1) etiket (17) fashion (2) feri (1) fikih jalan raya (1) fikih lalu lintas (1) fiksi (2) filem (1) flu (1) gandol (1) gaya (1) ghasab (1) google (1) guru (2) guyon (1) hadrah (1) handphone (1) Hella (1) hemar air (1) Hiromi Sinya (1) humor (2) IAA (1) ibadah (2) identitas (1) ikhlas (1) indihome (1) inferior (1) jalan raya milik bersama (1) jamu (1) jembatan madura (1) jembatan suramadu (2) jenis pekerjaan (3) jiplak (2) jual beli suara (1) Jujur (3) Jujur Madura (1) jurnalisme (1) jurnalistik (3) KAI (1) kansabuh (1) Karamaian (1) karcis (1) Karina (1) Karma (1) Kartun (1) kebiasaan (5) kecelakaan (2) kehilangan (1) kenangan di pondok (1) Kendaraan (2) kereta api (1) keselamatan (1) khusyuk (1) kisah nyata (7) Kitahara (1) kites (1) klakson (1) klakson telolet (1) kode pos (2) kopdar (2) kopi (1) kormeddal (19) korupsi (2) KPK (1) kuliner (2) L2 Super (2) lainnya (2) laka lantas (1) lakalantas (1) lampu penerangan jalan (1) lampu sein (1) layang-layang (1) lingkungan hidup (3) main-main (1) makan (1) makanan (1) malam (1) mandor (1) Marco (1) masjid (1) Mazda (1) MC (1) menanam pohon (1) mengeluh (1) menulis (1) mikropon (1) mimesis (1) mirip Syahrini (1) mitos (1) modifikasi (1) money politic (1) Murattal (1) musik (1) nahas (1) napsu (1) narasumber (1) narsis (1) Natuna (1) ngaji (1) niat (1) Nokia (1) nostalgia (2) Orang Madura (1) Paimo (1) pandemi (1) pangapora (1) paragraf induktif (1) parfum (1) partelon (1) pasar (1) pekerjaan idaman (1) pemilu (1) peminta-minta (1) penata acara (1) pendidikan (1) pendidikan sebelum menikah (1) penerbit basabasi (1) pengecut (1) penonton (1) penyair (1) penyerobotan (1) Pepatri (1) perceraian (2) Perempuan Berkalung Sorban (1) perja (1) perjodohan (1) pernikahan (1) persahabatan (1) persiapan pernikahan (1) pertemanan (1) pidato (1) plagiasi (2) plastik (1) PLN (1) pola makan (1) poligami (1) polisi (1) politik (1) polusi (1) polusi suara (2) Pondok Pesantren Sidogiri (1) ponsel (2) popok (1) popok ramah lingkungan (1) popok sekali pakai (1) PP Nurul Jadid (1) preparation (1) profesional (1) PT Pos Indonesia (1) puasa (5) publikasi (1) puisi (2) pungli (1) Qiraah (1) rasa memiliki (1) rekaan (1) rempah (1) ringtone (1) rock (1) rokok (1) rokok durno (1) rumah sakit (1) Sakala (1) salah itung (2) salah kode (3) sanad (1) sandal (1) santri (1) sarwah (1) sastra (1) sekolah pranikah (1) senter (1) sepeda (3) sertifikasi guru (1) sertifikasi guru. warung kopi (1) shalat (1) shalat dhuha (1) silaturahmi (1) silaturrahmi (1) siyamang (1) SMS (1) sogok bodoh (1) sopir (1) soto (1) sound system (1) stereotip (1) stigma (1) stopwatch (1) sugesti (1) sulit dapat jodoh (1) Sumber Kencono (1) Sumenep (1) suramadu (1) syaikhona Kholil (1) syawalan (1) takhbib (1) taksa (1) tamu (2) Tartil (1) TDL (1) teater (1) teknologi (2) telkomnet@instan (1) tengka (1) tepat waktu (1) teror (3) tertib lalu lintas (28) The Number of The Beast (1) tiru-meniru (1) TOA (2) tolelot (1) Tom and Jerry (2) tradisi (1) tradisi Madura (4) transportasi (1) ustad (1) wabah (1) workshop (1) Yahoo (1) Yamaha L2 Super (1)

Arsip Blog