12 Februari 2010

Silogisme Penggemar Kopi

Dua tahun yang lewat, aku sakit, terjerembab dan tak bisa bangun selama hampir seminggu. Gara-garanya, di suatu pagi, sebelum berangkat ke kondangan, aku nyeruput kopi plus 3 buah biji klengkeng. Minum kopi di pagi hari itu penglaman biasa, tetapi kopi dengan klengkeng, ini baru luar daripada biasa.


Aku berani melakukan hal ini karena kupikir, sebentar aku juga makan nasi di pesta. Tapi, nyatanya, saat hendak pulang, aku sempoyongan dan betul-betul oleng, terjerangkang saat tiba di rumah, perpal seminggu lamanya.


Nah, seminggu yang lalu, kajadian serupa menimpaku lagi. Tapi ini bukan contoh bagi ungkapan “jatuh di lubang yang sama”. Aku tidak berasa tipes seperti dalam cerita di muka. Kali ini “hanya” kembung dan sakit. Tapi, ini kembung yang betul-betul menyiksa. Otot di sekitar perut terasa linu.


Ceritanya, pagi itu, saudaraku menyuguhkan buah Lei, buah yang aneh di mataku karena ia berwajah durian berwarna nangka. Buah ini, koarnya, merupakan buah hutan Kalimantan yang jarang. Intinya, ini buah istimewa. Kesimpulanku, aku adalah tamu istimewa karena mendapat suguhan istimewa pula.


Kuambil sebiji-dua, sekadar contoh atau perkenalan buat perutku. Dan sialnya, pagi itu minumannya secangkir kopi. Dan di pagi itu pula, aku telah lupa pada kisahku sebagaimana pada paragraf pertama. Walhasil, kembunglah perutku seminggu lamanya.


Lalu, pagi ini aku berkesimpulan, ternyata klengkeng dan buah lei itu berbahaya jika dimakan di waktu pagi, setidaknya menurut perutku.


sumber gambar: http://asamiadji.multiply.com/photos/album/29/buah_lei_lai

12 komentar:

partelon mengatakan...

Jgn2 krn Lei itu dimakan bersama secangkir kopi dan setumpuk 'saya', hahahahaahahahahahahhaha!

M. Faizi mengatakan...

ha...ha...ha...
iya, sampeyan itu juga, mendal...

a-chen mengatakan...

wah, kirain itu durian pak, Lei Thoh.... tapi saya nggak bisa menyimpulkan, karena belum mengalami... hehehe

M. Faizi mengatakan...

memang mirip durian. Dan tampaknya masih ada ikatan famili :-)

partelon mengatakan...

"masih ada ikatan famili", bhuh, ponkanah Kyain Tsabit ongghu sampyan Ra... :-)

M. Faizi mengatakan...

ha...ha...ha.... ada ada saja

a-chen mengatakan...

wah,masih ada ikatan family ya... kemarin saya tanya ke tukang becak langganan saya tentang Lei ini, katanya lebih enakan durian.... tapi nggak tahu juga, wong saya belum pernah makan durian dan Lei... heheheh

M. Faizi mengatakan...

ha..ha.haha
oQela kalao beg...beg...begitu. Semoga segera bisa mencicipi durian dan lei (gak usah pakai kopi), he..he..

a-chen mengatakan...

Amiiiin...
Mungkin kalo untuk duriannya saya nggak kuat ama bau duriannya Pak, aneh ajah kok ada rasa mual gitu ya... padahal kata orang2 yang suka buah durian itu enak banget, dan setiap saya mo mencoba makan, sya udah takut duluan... :-)
tentang Lei nya, saya malah baru tahu ada nama Buah Lei dari sini... :-)

M. Faizi mengatakan...

terima kasih jika jadi tambahan informasi

a-chen mengatakan...

sama2 pak... :-)

Fikrialvaro mengatakan...

Lei itu g' sprt dgambar to? bukankah kulitnya menyerupai sukun, isinya seperti nangka dan berbau durian? hi hi ....

Entri Populer

Shohibu-kormeddaL

Foto saya

Saya adalah, antara lain: 6310i, R520m, Colt T-120, Bismania, Fairouz, Wadi As Shofi, Van Halen, Puisi, Hard Rock dll

Pengikut

Label

666 (1) Abdul basith Abdus Shamad (1) adi putro (1) adsl (1) Agra Mas (1) air horn (1) akronim (1) Al-Husari (2) alih media (1) Alquran (1) amplop (1) Andes (1) Android (1) anekdot (3) aula asy-syarqawi (1) Bacrit (2) bahasa (5) baju baru (1) baju lebaran (1) Bambang Hertadi Mas (1) banter (1) Basa Madura (1) basabasi (1) batuk (1) bau badan (1) bau ketiak (1) becak. setiakawan (1) belanja ke toko tetangga (1) benci (1) bis (3) bismania (2) BlackBerry (1) Blega (1) blogger (2) bodong (1) bohong (2) bolos (1) bonceng (1) bromhidrosis (1) Buang Air Besar (BAB) (1) buat mp3 (1) budaya (1) buku (2) buruk sangka (2) catatan ramadan (4) celoteh jalanan (1) ceramah (1) chatting (1) chemistry (1) cht (1) Cicada (1) Colt T 120 (1) corona virus (1) Covid 19 (1) cukai (1) curhat (5) defensive driving behavior development (1) dering (1) desibel (2) diary (1) durasi waktu (1) durno (1) ecrane (1) etiket (17) fashion (2) feri (1) fikih jalan raya (1) fikih lalu lintas (1) fiksi (2) filem (1) flu (1) gandol (1) gaya (1) ghasab (1) google (1) guru (2) guyon (1) hadrah (1) handphone (1) Hella (1) hemar air (1) Hiromi Sinya (1) humor (2) ibadah (2) identitas (1) ikhlas (1) indihome (1) inferior (1) jalan raya milik bersama (1) jamu (1) jembatan madura (1) jembatan suramadu (2) jenis pekerjaan (3) jiplak (2) jual beli suara (1) Jujur (3) Jujur Madura (1) jurnalisme (1) jurnalistik (3) KAI (1) kansabuh (1) Karamaian (1) karcis (1) Karina (1) Karma (1) Kartun (1) kebiasaan (5) kecelakaan (2) kehilangan (1) kenangan di pondok (1) Kendaraan (2) kereta api (1) keselamatan (1) khusyuk (1) kisah nyata (7) Kitahara (1) kites (1) klakson (1) klakson telolet (1) kode pos (2) kopdar (2) kopi (1) kormeddal (19) korupsi (2) KPK (1) kuliner (2) L2 Super (2) lainnya (2) laka lantas (1) lakalantas (1) lampu penerangan jalan (1) lampu sein (1) layang-layang (1) lingkungan hidup (3) main-main (1) makan (1) makanan (1) malam (1) mandor (1) Marco (1) masjid (1) Mazda (1) menanam pohon (1) mengeluh (1) menulis (1) mikropon (1) mimesis (1) mirip Syahrini (1) mitos (1) modifikasi (1) money politic (1) Murattal (1) musik (1) nahas (1) napsu (1) narasumber (1) narsis (1) Natuna (1) ngaji (1) niat (1) Nokia (1) nostalgia (2) Orang Madura (1) Paimo (1) pandemi (1) pangapora (1) paragraf induktif (1) parfum (1) partelon (1) pasar (1) pekerjaan idaman (1) pemilu (1) peminta-minta (1) pendidikan (1) pendidikan sebelum menikah (1) penerbit basabasi (1) pengecut (1) penonton (1) penyair (1) penyerobotan (1) Pepatri (1) perceraian (2) Perempuan Berkalung Sorban (1) perja (1) perjodohan (1) pernikahan (1) persahabatan (1) persiapan pernikahan (1) pertemanan (1) pidato (1) plagiasi (2) plastik (1) PLN (1) pola makan (1) poligami (1) polisi (1) politik (1) polusi (1) polusi suara (2) Pondok Pesantren Sidogiri (1) ponsel (2) popok (1) popok ramah lingkungan (1) popok sekali pakai (1) PP Nurul Jadid (1) preparation (1) profesional (1) PT Pos Indonesia (1) puasa (5) publikasi (1) puisi (2) pungli (1) Qiraah (1) rasa memiliki (1) rekaan (1) rempah (1) ringtone (1) rock (1) rokok (1) rokok durno (1) rumah sakit (1) Sakala (1) salah itung (2) salah kode (3) sanad (1) sandal (1) santri (1) sarwah (1) sastra (1) sekolah pranikah (1) senter (1) sepeda (3) sertifikasi guru (1) sertifikasi guru. warung kopi (1) shalat (1) shalat dhuha (1) silaturrahmi (1) siyamang (1) SMS (1) sogok bodoh (1) sopir (1) soto (1) sound system (1) stereotip (1) stigma (1) stopwatch (1) sugesti (1) sulit dapat jodoh (1) Sumber Kencono (1) Sumenep (1) suramadu (1) syaikhona Kholil (1) takhbib (1) taksa (1) tamu (2) Tartil (1) TDL (1) teater (1) teknologi (2) telkomnet@instan (1) tengka (1) tepat waktu (1) teror (3) tertib lalu lintas (28) The Number of The Beast (1) tiru-meniru (1) TOA (2) tolelot (1) Tom and Jerry (2) tradisi (1) tradisi Madura (4) transportasi (1) ustad (1) wabah (1) workshop (1) Yahoo (1) Yamaha L2 Super (1)

Arsip Blog