Tadi malam, ada seseorang yang datang dan mengeluh. Katanya, sudah memasukkan uang 10 juta untuk dapat seragam dinas dan bekerja setiap hari. Tiap bulan ia ingin mendapat gaji. Itu intinya. Tapi, katanya kemudian, sudah berbulan-bulan tak ada kabar beritanya.
“Mengapa tidak kaubuat modal saja. Bukankah uang 10 juta itu kan lumayan besar untuk modal usaha?” saranku.
“Untuk modal usaha? Tentu saya tidak punya uang sebanyak 10 juta.”
“Lah, buktinya kamu bisa menyerahkannya buat uang pelicin itu?”
“Nah, itulah. Itu saya dapatkan tersebut dari hasil pinjaman.”
Dug. Aku terkejut. Ternyata, orang ini bukan saja culun, melainkan juga berani melakukan spekulasi tingkat tinggi. Aku berpikir, mengapa agama melarang spekulasi tingkat tinggi, seperti judi? Ya, seperti halnya spekulasi menyalip di tikungan, siang boloong, pada pandangan tidak bebas, dan bukan pula pada saat balapan di sirkuit.
Spekulasi tingkat tinggi memang sangat berbahaya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
Spekulasi tingkat tinggi tidak pada tempatnya.. coba gibe nyillem katase'.. sambil cari mutiara didalamnya.. :D
Iya, terima kasih, cinta Syah, sellau jadi yang pertama...
bonus duaribu untuk Anda: ambil sekarang :-D
duaribu apa itu ya Ke? :)
Dua lembar seribuan :-)
Posting Komentar