20 Agustus 2010

Hadrah ala Ahmad bin Ta'lab

Di Madura, khususnya di daerah saya (Sumenep), pembacaan shalawat nabi pada acara-acara tertentu selalu diiringi dengan pemukulan hadrah. Pemukulan hadrah biasanya dilakukan setelah pembacaan “shalawat bil julus” (dibaca sambil duduk, karena saat pemukulan hadrah semua hadirin berdiri). Hadrah sangat utama pada acara penting, seperti walimatul ursy, maulid nabi, dan molang are (selamatan anak yang baru lahir).

Nah, jika Anda penggemar hadrah, khususnya genre hadrah ala Sumenep-an, maka ia akan mengacu kepada sebuah nama yang sangat populer, yaitu Yik Ahmad bin Ta’lab. Beliau msayhur sebagai tokoh hadrah/rebana tidak saja di daerahnya (Sumenep), melainkan hingga ke beberapa tempat di daerah tapal kuda, yaitu Madura dan daerah pesisir Jawa bagian timur.

Hingga saat ini, hadrah masih populer di masyarakat. Namun, gempuran industri musik pop yang tak terelakkan telah menciptakan pergeseran selera pendengar dan pemain. Kesenian ini kiranya mulai menjauh dari leluri leluhurnya. Terbukti, kini, mudah ditemukan kaset dan cakram gambar bergerak yang berisikan “hadrah koplo”. Jika didengar sepintas, hadrah jenis ini lebih mirip dangdut yang diiringi hadrah dan bukan sebaliknya.

Sedikit di antara yang banyak, tersebutlah Mushawwir. Ia merupakan salah satu didikan Ahmad bin Ta’lab yang tetap berpegang teguh untuk tetap memainkan hadrah seperti yang ia dapat dari gurunya itu. Tentu, perubahan dan modifikasi, sedikit banyak pasti ia lakukan, tapi perubahan yang tidaklah mendasar. Video berikut ini menunjukan penampilan Mushawwir di langgar Al-Furqan, Sabajarin, Guluk-Guluk, Sumenep. Video diambil 8 Maret 2010.



Jika Anda berminat untuk menonton video ini sampai selesai, silakan tonton versi aslinya di YouTube

25 komentar:

M. Faizi mengatakan...

Ini versi yang lengkap namun kualitas gambar/audionya lebih buruk:

http://www.facebook.com/video/video.php?v=1391520789617

Cinta Syahadah mengatakan...

itu yang di posting di pebuk itu ya Ke. he he..

M. Faizi mengatakan...

Cinta: ya, yang di FB yang versi lengkap, tapi jelek gambar dan audionya

Pangapora mengatakan...

Mushawwir si Tukang Hadrah, bukan si Tukang Gambar ya.... Legendaris....

M Abbasi Afadh mengatakan...

Kak, kmrin wktu ke Sabajarin sy tak sempat nginjemah kasetah Dhaifi ka Lek Irfan, jhek senga'aah kasokan ngupload ka internet....itung-itung untuk untuk mengabadikan budaya Madura yang katanya tergerus arus musik pop itu —padahal karena kopeng cek kerongah—hehehe. Aslinah, sy suka hadrah justru br stlah di Kairo, karena terkenang Sabajarin smasa mondok dulu.

M. Faizi mengatakan...

@Pangapora: khas kamO
@Abbasi: download saja video ini. Untuk kualias HQ, minta sama Pangapora karena video ini diambil dari gadget dia

M Abbasi Afadh mengatakan...

Penabuh nomor dua di sebelah kiri itu Suhaimi dan Farid, ya? Mon ngabes gulih ben kalambinah, maseh :)

M. Faizi mengatakan...

@Abbasi: bukan. yang tengah Mushawwir, samping kanannya H.Masrur, paling kanan itu Mif, yang dulu crosser itu.
Kalau yagn di samping kirinya, Husnan dan Tahir. Tetarik dan ada rencana mengundang mereka ke Kairo? Hubungi saya :-D

kachoenk mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
kachoenk mengatakan...

klo bisa upload format mp3 jg...
kangen ma hadrah...
d tunggu....
upload d 4shared.com aj..

M. Faizi mengatakan...

@Kachoenk: maaf, masih merasa kurang seru kalau mp3. Nanti, kapan-kapan, ya..

Unknown mengatakan...

hmm ada lagi ga yang laen ??
ini di pamekasan pengen liat sluruhnya ala bin ta'lab yang vol 1 sampe trakhir... klw ada saya minta tolong di uploadkan.... byar budaya qta ga ktutupan bumi.... hmmm trimakasih akhi

Anonim mengatakan...

saya gila HDRAH (Gildrah) kalo ada yang punya yik ahmad cs di kirim n ditampilin biar sareyang tor meddl maloloh tak compet......sakalangkong tor salam kor meddel

Anonim mengatakan...

saya gila HDRAH (Gildrah) kalo ada yang punya yik ahmad cs di kirim n ditampilin biar sareyang tor meddl maloloh tak compet......sakalangkong tor salam kor meddel

M. Faizi mengatakan...

Terima kasih kunjungan Anda, Gildrah. Saya ada dua lagu Yik Ahmad, dengan ekstensi file mp3: Maulana Rabbi dan Ya Nabi.

Kenduri Imajinasi mengatakan...

Assalamualaikum warahmatuulllahi wabarakatuh.
Saya jadi kangen Alfurqaan; hadhrah-nya yang khas, surau yang coklat pintu dan jendelanya, lebih-lebih pada kamar no. 9 yang hanya berukuran tiga persegi itu. hehehehehe....

M. Faizi mengatakan...

@Kenduri Imajinasi: Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu. Saya juga senang jika kamu masih ingat hadrah itu, rebana yang saya angkut dari rumahmu :-)

Ahmad Sahidah mengatakan...

Saya menyukai kata pemukulan, yang sebelumnya selalu dikaitkan dengan berita kejahatan di media, ternyata dalam blog ini digunakan untuk hadrah.

M. Faizi mengatakan...

@Asahidah: "pemukulan", ya, saya mengikuti kebiasaan istilah pemukul/penabuh rebana, seperti juga bawa'. Anda cermat sekali. Terima kasih.

anam mengatakan...

post yang bagus,
ayah saya di bangkalan termasuk penggemar berat AHMAD TA'LAB...
ingat waktu kecil dulu ayah sering putar kaset pita hadrah tsb,
kalau abang punya MP3 tolong di sahre juga,,ya,,
terimakasih...

M. Faizi mengatakan...

@Anam: terima kasih sudah memmberikan tanggapan dan apresiasi. Ini saya punya 2 file hadrah beliau. sebetulnya sih banyak, tetapi sayang kualitasnya jelek. cuma 2 ini yang lumayan bagus

https://www.dropbox.com/sh/8g8dxfd380utejq/J3VtAq-VBN

Unknown mengatakan...

Saya penggemar hadrah achmad bin ta'lab yg ad di bondowoso dan sy kagum mlihat gaya pukulan hadrahx di sblah kanan ust.musyawir itu....

Unknown mengatakan...

Saya penggemar hadrah achmad bin ta'lab yg ad di bondowoso dan sy kagum mlihat gaya pukulan hadrahx di sblah kanan ust.musyawir itu....

Renaldi Maulana mengatakan...

Kalau mau belajar hadrah sumenep di mana ya gan?

M. Faizi mengatakan...

di kota Sumenep ada H. Sakdani, bisa ke beliau

Entri Populer

Shohibu-kormeddaL

Foto saya

Saya adalah, antara lain: 6310i, R520m, Colt T-120, Bismania, Fairouz, Wadi As Shofi, Van Halen, Puisi, Hard Rock dll

Pengikut

Label

666 (1) Abdul basith Abdus Shamad (1) adi putro (1) adsl (1) Agra Mas (1) air horn (1) akronim (1) Al-Husari (2) alih media (1) Alquran (1) amplop (1) Andes (1) Android (1) anekdot (3) aula asy-syarqawi (1) Bacrit (2) bahasa (5) baju baru (1) baju lebaran (1) Bambang Hertadi Mas (1) banter (1) Basa Madura (1) basabasi (1) batuk (1) bau badan (1) bau ketiak (1) becak. setiakawan (1) belanja ke toko tetangga (1) benci (1) bis (3) bismania (2) BlackBerry (1) Blega (1) blogger (2) bodong (1) bohong (2) bolos (1) bonceng (1) bromhidrosis (1) Buang Air Besar (BAB) (1) buat mp3 (1) budaya (1) buku (2) buruk sangka (2) catatan ramadan (4) celoteh jalanan (1) ceramah (1) chatting (1) chemistry (1) cht (1) Cicada (1) Colt T 120 (1) corona virus (1) Covid 19 (1) cukai (1) curhat (5) defensive driving behavior development (1) dering (1) desibel (2) diary (1) durasi waktu (1) durno (1) ecrane (1) etiket (17) fashion (2) feri (1) fikih jalan raya (1) fikih lalu lintas (1) fiksi (2) filem (1) flu (1) gandol (1) gaya (1) ghasab (1) google (1) guru (2) guyon (1) hadrah (1) handphone (1) Hella (1) hemar air (1) Hiromi Sinya (1) humor (2) ibadah (2) identitas (1) ikhlas (1) indihome (1) inferior (1) jalan raya milik bersama (1) jamu (1) jembatan madura (1) jembatan suramadu (2) jenis pekerjaan (3) jiplak (2) jual beli suara (1) Jujur (3) Jujur Madura (1) jurnalisme (1) jurnalistik (3) KAI (1) kansabuh (1) Karamaian (1) karcis (1) Karina (1) Karma (1) Kartun (1) kebiasaan (5) kecelakaan (2) kehilangan (1) kenangan di pondok (1) Kendaraan (2) kereta api (1) keselamatan (1) khusyuk (1) kisah nyata (7) Kitahara (1) kites (1) klakson (1) klakson telolet (1) kode pos (2) kopdar (2) kopi (1) kormeddal (19) korupsi (2) KPK (1) kuliner (2) L2 Super (2) lainnya (2) laka lantas (1) lakalantas (1) lampu penerangan jalan (1) lampu sein (1) layang-layang (1) lingkungan hidup (3) main-main (1) makan (1) makanan (1) malam (1) mandor (1) Marco (1) masjid (1) Mazda (1) menanam pohon (1) mengeluh (1) menulis (1) mikropon (1) mimesis (1) mirip Syahrini (1) mitos (1) modifikasi (1) money politic (1) Murattal (1) musik (1) nahas (1) napsu (1) narasumber (1) narsis (1) Natuna (1) ngaji (1) niat (1) Nokia (1) nostalgia (2) Orang Madura (1) Paimo (1) pandemi (1) pangapora (1) paragraf induktif (1) parfum (1) partelon (1) pasar (1) pekerjaan idaman (1) pemilu (1) peminta-minta (1) pendidikan (1) pendidikan sebelum menikah (1) penerbit basabasi (1) pengecut (1) penonton (1) penyair (1) penyerobotan (1) Pepatri (1) perceraian (2) Perempuan Berkalung Sorban (1) perja (1) perjodohan (1) pernikahan (1) persahabatan (1) persiapan pernikahan (1) pertemanan (1) pidato (1) plagiasi (2) plastik (1) PLN (1) pola makan (1) poligami (1) polisi (1) politik (1) polusi (1) polusi suara (2) Pondok Pesantren Sidogiri (1) ponsel (2) popok (1) popok ramah lingkungan (1) popok sekali pakai (1) PP Nurul Jadid (1) preparation (1) profesional (1) PT Pos Indonesia (1) puasa (5) publikasi (1) puisi (2) pungli (1) Qiraah (1) rasa memiliki (1) rekaan (1) rempah (1) ringtone (1) rock (1) rokok (1) rokok durno (1) rumah sakit (1) Sakala (1) salah itung (2) salah kode (3) sanad (1) sandal (1) santri (1) sarwah (1) sastra (1) sekolah pranikah (1) senter (1) sepeda (3) sertifikasi guru (1) sertifikasi guru. warung kopi (1) shalat (1) shalat dhuha (1) silaturrahmi (1) siyamang (1) SMS (1) sogok bodoh (1) sopir (1) soto (1) sound system (1) stereotip (1) stigma (1) stopwatch (1) sugesti (1) sulit dapat jodoh (1) Sumber Kencono (1) Sumenep (1) suramadu (1) syaikhona Kholil (1) takhbib (1) taksa (1) tamu (2) Tartil (1) TDL (1) teater (1) teknologi (2) telkomnet@instan (1) tengka (1) tepat waktu (1) teror (3) tertib lalu lintas (28) The Number of The Beast (1) tiru-meniru (1) TOA (2) tolelot (1) Tom and Jerry (2) tradisi (1) tradisi Madura (4) transportasi (1) ustad (1) wabah (1) workshop (1) Yahoo (1) Yamaha L2 Super (1)

Arsip Blog