Hujan adalah berkah. Namun, hujan berubah kekecewaan bagi keluarga Pak Rifa’i yang malam itu nanggap hadrah untuk acara maulid nabi. Beberapa undangan datang terlambat, satu per satu. Hujan belum reda. Akibatnya, acara pun tidak segera dimulai.
“Siapa sih yang pawang (hujan) acara ini?” tanya Sabri iseng, sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
“Kenapa? Siapa lagi kalau bukan Samrawi,” jawab As’ad. Samrawi adalah paman daripada Sabri yang kebetulan juga ada di tempat itu. As’ad tertawa karena menganggap Sabri salah ambil langkah dalam bertanya.
Bukannuya kikuk, Sabri malah berdalih.
“Untung Paman Samrawi yang sarang. Coba bukan dia, mungkin banjir malam ini.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Untung Juga Bukan M Faizi Guluk-guluk yang Sarang...:)
Minum jamu Tolak Hujan dulu. he..he.
Makasih untuk kunjunga pertama, Danang Hamid.
Posting Komentar