29 Mei 2014

Maburu Labhed (Lovebird)

Paman reya orengnga ekenning koca’ sogi, mangkana kan pas entar umroh. Paman andhi’ toko rajha e pasar, e seddi’na romana, sela jariya garus. Biyasana, bhu-obhuwanna oreng sogi reya mun ta’ motor, ya, mano’. Laaa…, Paman reya lebhur ka mano’ labhed (lovebird). Saellana mangkata ka umroh abareng binina ban mattowana, Paman menta ater ka Kacong se lebbi  pangalaman.

E BANDARA

Paman: “Ellu’ gallu, pae’ mun gun jeng-manjeng edinna’, Cong. Tadha’ barung kobhi (kopi) edinna’?”
Kacong: “Badha, Nom, keng larang.”
Paman: “La iyye rah. Tekka’a la larang, masa’ pas ta’ kellara majar?”
Kacong: “Enggi tore nyare. Beh, Bhibbi’ ma’ ta’ eyajak, Nom?”
Paman: “Enja’, sengka ca’na. Dhina bhibbi’na ma’ neng ban emma’na e lowar.”
Kacong: “Enggi tore pon.”

Kacong pas ngajak pamanna entar ka kafe se bagus. Gi’ ta’ toju’ kana, pas Paman ngoca’ laju atanya.

“Mun edinna’ olle aroko’, Cong?”
“Olle, Nom!”

Paman pas langsung nyolet rokok, pas ngoca’ pole:

“Sengko’ messenagi kopi luwak!”
“Tak anapa tekka’a larang?”
“La pah messen koh, ja’ nya’ bannya’ rembhak.”

Ella ra poko’na. Samarena pi-kopian ban ko’-roko’an, Paman pas ngajak mole.
Paman: “Tanya’ agi, Cong, abi’ barempa kowah!”

Kacong pas atanya abi’na. Kopi luwak du cangker gun ban roti pas temmo abi’ 350 ebu.

Kacong: “Tello’ saeket ca’na, Nom!”
Paman: “Apa? Tello’ saeket apa jiya?
Kacong: “Beh, enggi tello’ saeket ebu, Nom…”
Paman: “Adduana’… palang!”

Mare majar, Paman ban Kacong pas nyengla sambi ajalan na-ta’mana, Paman pas ngoca’ ka Kacong.


“Daggi’ ba’na se ngoca’ ka bhibbi’na, ya, Cong! Kabhala ja’ engko’ gi’ buru maburu labhed kowah, yeh!!”

---
Editor Bahasa Madura: Nurul Hidayat

SMS Tengah Malam

Tiap malam begini, Siti selalu terbangun mendengarakan tangis anaknya atau karena SMS dari sebuah nomor tidak dikenal. Anaknya yang kecil memang tidak selalu bangun tengah malah, tapi SMS gelap itu selalu datang tiap malam. Betul isi SMS memang mengajak bangun shalat malam atau petuah lain, kutipan hadits, dan seterusnya.

Sampai pada akhirnya, Monik terganggu dan langsung telepon balik, beberapa detik setelah ia menerima SMS serupa, suatu waktu di tengah malam. Panggilan tidak diterima. Ia penasaran, apakah pengirim SMS itu orang, mesin, atau hantu? Ia pun berkirim pesan, “Siapa pemilik nomor ini?”. Ditelepon tidak diangkat, di-SMS tidak dibalas.

Pada suatu pagi, kira-kira pukul 9, entah mengapa tiba-tiba Monik punya keinginan untuk menelepon nomor itu. Dan, ternyata, panggilan diterima.
“Ono opo, Mbak Monik?” Suara seorang perempuan muda.
“Loh, iki sopo?” tanya Monik.
“Aku, Yanti.”
“Oh, kirain siapa. Ini nomormu, tah?”
“Bukan, punya mas-ku. Kenapa, Mbak?”
“Oalah, iki lho, nomor ini selalu kirim SMS tengah malam. Pas ditelepon tidak diangkat, kalau di-SMS juga tidak membalas. Sekarang, mas-mu ke mana?”
“Ke kantor, Mbak. Iya, ini nomor mas-ku yang satunya. Mas-ku punya dua nomor.”

Sekarang Monik sudah tahu, siapa pemilik itu nomor itu. Hanya saja, Monik baru menduga-duga, mengapa pemilik nomor itu merahasiakan identitas dirinya. Maka, suatu saat ketika Monik berjumpa Yanti yang kebetulan berada di rumah ibunya, Monik menyampaikan cerita itu kepada mereka.

“Iya, Mon,” yang menjawab justru Tuminem, ibu Yanti. “Dulu HP-ku memang sering bunyi tengah malam. Aku terganggu sekali. Sampai berkali-kali akhirnya aku minta bantuan anakku untuk ngecek. Aku nanya sama si Yanti, apakah itu bunyi alarem atau apa,” papar Tuminem dengan polos karena dia memang gaptek. “Ealaaah, ternyata yang kirim SMS itu si Joko, toh, tetangga kamar dan menantu sendiri.”


Tuminem tertawa, Yanti tertawa karenanya, dan Monik tersenyum dibuatnya, mengerutkan jidat seraya berpikir bahwa perbuatan baik itu mestinya memang dirahasiakan, sepertinya halnya “kebaikan tangan kanan jangan sampai diketahui oleh tangan kiri”. Namun, yang kasus ini jelas berbeda dengan yang biasanya.

Entri Populer

Shohibu-kormeddaL

Foto saya

Saya adalah, antara lain: 6310i, R520m, Colt T-120, Bismania, Fairouz, Wadi As Shofi, Van Halen, Puisi, Hard Rock dll

Pengikut

Label

666 (1) Abdul basith Abdus Shamad (1) adi putro (1) adsl (1) Agra Mas (1) air horn (1) akronim (1) Al-Husari (2) alih media (1) Alquran (1) amplop (1) Andes (1) Android (1) anekdot (3) aula asy-syarqawi (1) Bacrit (2) bahasa (5) baju baru (1) baju lebaran (1) Bambang Hertadi Mas (1) banter (1) Basa Madura (1) basabasi (1) batuk (1) bau badan (1) bau ketiak (1) becak. setiakawan (1) belanja ke toko tetangga (1) benci (1) bis (3) bismania (2) BlackBerry (1) Blega (1) blogger (2) bodong (1) bohong (2) bolos (1) bonceng (1) bromhidrosis (1) Buang Air Besar (BAB) (1) buat mp3 (1) budaya (1) buku (2) buruk sangka (2) catatan ramadan (4) celoteh jalanan (1) ceramah (1) chatting (1) chemistry (1) cht (1) Cicada (1) Colt T 120 (1) corona virus (1) Covid 19 (1) cukai (1) curhat (5) defensive driving behavior development (1) dering (1) desibel (2) diary (1) durasi waktu (1) durno (1) ecrane (1) etiket (17) fashion (2) feri (1) fikih jalan raya (1) fikih lalu lintas (1) fiksi (2) filem (1) flu (1) gandol (1) gaya (1) ghasab (1) google (1) guru (2) guyon (1) hadrah (1) handphone (1) Hella (1) hemar air (1) Hiromi Sinya (1) humor (2) ibadah (2) identitas (1) ikhlas (1) indihome (1) inferior (1) jalan raya milik bersama (1) jamu (1) jembatan madura (1) jembatan suramadu (2) jenis pekerjaan (3) jiplak (2) jual beli suara (1) Jujur (3) Jujur Madura (1) jurnalisme (1) jurnalistik (3) KAI (1) kansabuh (1) Karamaian (1) karcis (1) Karina (1) Karma (1) Kartun (1) kebiasaan (5) kecelakaan (2) kehilangan (1) kenangan di pondok (1) Kendaraan (2) kereta api (1) keselamatan (1) khusyuk (1) kisah nyata (7) Kitahara (1) kites (1) klakson (1) klakson telolet (1) kode pos (2) kopdar (2) kopi (1) kormeddal (19) korupsi (2) KPK (1) kuliner (2) L2 Super (2) lainnya (2) laka lantas (1) lakalantas (1) lampu penerangan jalan (1) lampu sein (1) layang-layang (1) lingkungan hidup (3) main-main (1) makan (1) makanan (1) malam (1) mandor (1) Marco (1) masjid (1) Mazda (1) menanam pohon (1) mengeluh (1) menulis (1) mikropon (1) mimesis (1) mirip Syahrini (1) mitos (1) modifikasi (1) money politic (1) Murattal (1) musik (1) nahas (1) napsu (1) narasumber (1) narsis (1) Natuna (1) ngaji (1) niat (1) Nokia (1) nostalgia (2) Orang Madura (1) Paimo (1) pandemi (1) pangapora (1) paragraf induktif (1) parfum (1) partelon (1) pasar (1) pekerjaan idaman (1) pemilu (1) peminta-minta (1) pendidikan (1) pendidikan sebelum menikah (1) penerbit basabasi (1) pengecut (1) penonton (1) penyair (1) penyerobotan (1) Pepatri (1) perceraian (2) Perempuan Berkalung Sorban (1) perja (1) perjodohan (1) pernikahan (1) persahabatan (1) persiapan pernikahan (1) pertemanan (1) pidato (1) plagiasi (2) plastik (1) PLN (1) pola makan (1) poligami (1) polisi (1) politik (1) polusi (1) polusi suara (2) Pondok Pesantren Sidogiri (1) ponsel (2) popok (1) popok ramah lingkungan (1) popok sekali pakai (1) PP Nurul Jadid (1) preparation (1) profesional (1) PT Pos Indonesia (1) puasa (5) publikasi (1) puisi (2) pungli (1) Qiraah (1) rasa memiliki (1) rekaan (1) rempah (1) ringtone (1) rock (1) rokok (1) rokok durno (1) rumah sakit (1) Sakala (1) salah itung (2) salah kode (3) sanad (1) sandal (1) santri (1) sarwah (1) sastra (1) sekolah pranikah (1) senter (1) sepeda (3) sertifikasi guru (1) sertifikasi guru. warung kopi (1) shalat (1) shalat dhuha (1) silaturrahmi (1) siyamang (1) SMS (1) sogok bodoh (1) sopir (1) soto (1) sound system (1) stereotip (1) stigma (1) stopwatch (1) sugesti (1) sulit dapat jodoh (1) Sumber Kencono (1) Sumenep (1) suramadu (1) syaikhona Kholil (1) takhbib (1) taksa (1) tamu (2) Tartil (1) TDL (1) teater (1) teknologi (2) telkomnet@instan (1) tengka (1) tepat waktu (1) teror (3) tertib lalu lintas (28) The Number of The Beast (1) tiru-meniru (1) TOA (2) tolelot (1) Tom and Jerry (2) tradisi (1) tradisi Madura (4) transportasi (1) ustad (1) wabah (1) workshop (1) Yahoo (1) Yamaha L2 Super (1)

Arsip Blog