22 Desember 2008

Langit Kota dan Langit Desa

Salah satu perbedaan kota dan desa adalah dalam hal melihat benda-benda langit. Pernah menikmati pemandangan langit malam selepas dini hari? Asyik, lho.. Anda yang tinggal di desa, atau di kota kecil, cobalah sesekali melihat pemandangan langit malam dengan saksama dan dalam tempo yang lama. Liihatlah milyaran pendar cahaya itu. Wow, betapa kita akan merasa kecil dan tak berdaya.

Baru 3% rahasia benda-benda langit yang dapat dikuak, selebihnya masih tetap menjadi rahasia. Angka itu adalah angka penelitian, bukan angka bagi kita yang mendongak ke langit di waktu malam dan memandang dengan mata telanjang.

Ayolah, nikmati keindahan malam dengan langit berbintang. Jika Anda telah menjadi penduduk kota Surabaya atau Jakarta, Anda akan kehilangan kesempatan itu. Langit kota besar telah dipenuhi oleh polusi udara dan polusi cahaya. Di kota, Anda hanya dapat melihat simulasinya, itupun jika ada duit untuk bayar tiket masuk planetarium atau punya komputer dan software astronomi/antariksa seperti Celestia dan Starry Night Backyard.

Kok serius...???

:: M. Faizi ~Guluk-Guluk~

4 komentar:

  1. berapa tarif royalti untuk si pemilik wajah yang nampang di spanduk blog ini?

    BalasHapus
  2. tapi kalau tanya apa beda tanah kota dan desa sekarang tak ada perbedaan, semua sama-sama diterjang banjir. o ya, tentang icon pak... siapa itu namanya, yang jelas saya sering ketemu pak itu, saya hanya berpikir bagaimana cara faizi untuk membuatnya tertawa begtu lepas, ekspresif, tanpa beban....

    BalasHapus
  3. contoh orang madura suka bikin tambahan nama salah satunya M. FAIZI EL-KAELAN. :)

    BalasHapus

Silakan berkomentar sesuai kegundulan