09 April 2009

LATIHAN PIDATO




Saya suka merperhatikan yang remeh-temeh. Katanya, ini merupakan resep yang baik sebagai modal menjadi penulis, membuat deskripsi, kelak kalau saya benar-benar jadi novelis.


Santre ding latian pidato:

Diawali dengan “Pertama-tama, marilah kita panjatkan…”

dan selalu ditutup dengan “mungkin hanya ini dari kami…”



5 komentar:

  1. ...amma ba'du, [komentar]... mungkin hanya ini dari kami… :(

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. ...Fesli, lets tenk tu Allah, hu hes blessesas... sekenli... de profit, hu has bringingas from de darknis intu de laitnis... DAN PENUTUPNYA: ai apulujis tu yu ol if yu fon many mistekes from mai spices... (JANGAN CUMA LIHAT GAYA PIDATO, SPELLING, DAN "SERAGAM"NYA, TAPI LIHAT GRAMATIKA NYA! SALBUT ODI')

    BalasHapus
  4. atau ditutup pakai pantun;
    Empat kali empat enambelas....

    BalasHapus
  5. Edi Winarno: kebetulan sudah lama sekali saya tidak mendengar pantun perkalian itu, mas. Syukur deh :-)

    BalasHapus

Silakan berkomentar sesuai kegundulan