25 Maret 2014

Persiapan untuk Khusyuk

Ada seorang deklamator yang butuh waktu kira-kira 30 menit ‘puasa bicara’ dan tidak melakukan aktivitas apa pun selain bersiap diri sebelum diberlangsungkannya pementasan. Ini menunjukkan bahwa dia ingin tampil prima, konsetrasi penuh, total, sehingga dengannya ia tidak akan membuat penonton kecewa. Bagi saya, dia itu seorang deklamator yang sangat serius, deklamator beneran. .

Itu ‘hanya’ urusan pentas baca puisi, lho. Nah, bagaimana dengan shalat? Tidak mudah untuk bisa konsentrasi penuh di dalam shalat (khusyuk) karena khusyuk itu adalah tidak ingat apa pun selian Allah. Jika seorang deklamator di atas memerlukan 30 menitan ‘prep’ (-aration) untuk tampil, kiranya kita juga perlu mempersiapkan diri untuk tampil ke dalam shalat. Soal berapa lamanya, itu bergantung kepada orang yang akan melakukannya.

Suatu saat, sebelum  naik ke mushalla untuk shalat ashar, saya menonton sebuah video lucu. Dalam video itu, tampak seorang petani yang bersin secara aneh sebanyak 3 x. Bukannya ingus yang muncrat, melainkan binatang; yang pertama kucing, yang kedua kambing, yang terakhir sapi. Apesnya, ketika itu saya juga sedang terkena flu. Puncaknya,  berdiri untuk rakaat ketiga (saat itu saya menjadi imam), saya mendadak bersin. Sialan, konsentrasi buyar seketika karena saya teringat video tersebut. Hampir saja saya berhenti shalat dan tertawa.

Dari situ, saya lantas teringat kebiasaan sang deklamator di atas. Ah, rupanya, dia itu benar dengan kebiasaannya. Sebaiknya, untuk melakukan sebuah aktivitas yang membutuhkan konsentrasi penuh dan kekhusyukan, kita memang perlu secara serius pula mempersiapkan diri, baik itu untuk membaca puisi dan terlebih mau shalat.

7 komentar:

  1. makanya kan dianjurkan Qaylulah dulu sebelum solat duhur, biar ngga ngantuk :D

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah berkomentar dan membaca posting ini, Zyadah

    BalasHapus
  3. Khusyu' lahir itu mudah. Khusyu' batin itu menuntut prihatin.

    Catatan Mas Kyai selalu jitu.

    BalasHapus
  4. bener nih, shalat bukannya khusyuk malah pikiran mengembara ke mana-mana. astaghfirullahal azhiiim ...

    BalasHapus
  5. @Ahmad Sahidah: ya, repotnya ketika ada pelajaran khusyuk yang anjurannya adalah mengartikan makna demi makna bacaan yang kita baca. kacau sekali jadinya. Ini malah jadi pelajaran menerjemahkan di dalam shalat, haha

    @Isma: saat sedang flu, silakan lihat tautan video di atas dan setelah itu Anda shalat. begitulah salah satu cara menguji kelkhusyukan

    BalasHapus
  6. Mengutip dawuh KH. Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin,
    "لا يكون حشوء في الصلاة اذا لم يكن خارجها".

    BalasHapus
  7. Sae, Afnan. Terima kasih atas tanggapan

    BalasHapus

Silakan berkomentar sesuai kegundulan