08 Desember 2015

Gara-gara TOA Setitik, Rusak Masjid Seluruhnya

Ada seseorang—saya kenal dan saya tahu persis; seorang anggota takmir masjid dekat rumahnya—yang akhirnya pindah rumah gara-gara tidak tahan pada keberisikan pengeras suara masjidnya. Rumahnya memang sangat dekat dengan masjid, bisa disebut hanya sepelongokan leher. Masjid yang merupakan tempat ibadah dan kedamaian justru menjadi momok menakutkan karenanya.

“Bukan saya tidak suka bacaan-bacaan, mana mungkin ada seorang muslim yang tidak suka mendengarkan lantunan ayat suci Alquran?” keluhnya suatu waktu, “namun jika itu dikumandangkan dengan sangat keras dan sepanjang hari lamanya, siapa yang tahan?” katanya suatu waktu.


Sebetulnya, ia sudah bermusyawarah dengan anggota takmir yang lain agar pengeras suara masjid hanya digunakan untuk azan. Boleh juga digunakan untuk dzikir menjalang iqamah shalat berjalamah dan atau pada waktu-waktu pendek-pendek saja. Hal ini dimaksudkan agar suara yang baik tidak menjadi gangguan yang pada akhirnya akan membuat orang menganggap semua suara yang baik adalah gangguan, sejenis gara-gara ‘nila setitik rusak susu sebelanga’, atau pars pro toto; sebagian namun lantas dianggap mewakili keseluruhan (yang terakhir ini kurang pas, ya?).


Memang, ada yang tak suka mendengarkan panggilan kebenaran?

“Capek,” katanya, “kalau harus melayani orang yang bertanya begitu sementara dia sudah tahu kasus yang saya alami.”

Dia kelihatan sudah lelah. Pertanyaan retoris seperti itu seolah menganggapnya, bagi dia, tidak setuju dengan suara-suara yang oleh banyak orang dianggap suara kebaikan, suara kebenaran, padahal kasusnya tidak demikian simpel. Masa jika tidak setuju pengeras suara diputar keras dalam waktu tertentu lantas dicap makar dan menentang perintah tuhan? Ia mengeluh. Ia capek.

Sepintas, sungguh rasanya tidak masuk akal ada orang yang pindah rumah gara-gara tidak tahan mendengar TOA. Iya, ini terjadi betulan dan saya saksinya. Rupanya, tidak semua panggilan kebaikan itu menjadi baik jika tidak disampaikan dengan baik-baik.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar sesuai kegundulan