Dengan teknolgi hidup pun jadi lebih mudah. Manusia menemukan teknologi suspensi. Mulai dari per daun, shockbreaker, hingga per keong, dan belakangan suspensi udara (air suspension).
Namun, karena kreativitasnya pula, manusia juga selalu ingin menemukan pembaruan, meskipun terkadang hal itu tidak lazim, tidak “pada umumnya”, yang intinya: yang tidak sama dengan yang lain. Baru!
Salah satu cara mencari yang baru adalah dengan langkah modifikasi. Dan salah satu bentuk modifikasi di bidang ini adalah memendekkan jarak ground clearance (jarak bagian bawah kendaraan dengan bumi). Istilah modifikasinya adalah ceper (mapa’ dalam bahasa Madura).
Mobil yang diceperkan, tentu suspensisnya jadi tidak enak. Tujuannya, mungkin, demi sedap saat dipandang atau tidak banyak beradu satu-lawan-satu dengan angin yang datang dari depan saat melaju kencang.
Tapi, terus terang aku belum paham jika langkah ini diterapakan pada kendaraan besar, seperti bis. Mengapa bis Omah Mlaku yang bermesin Volvo B12M ini juga ceper, ya? Dibandingkan bis lainnya, ground clearance bis ini sungguh dekat sekali dengan permukaan jalan.
Dan aku akan lebih tidak paham lagi jika langkah ini diterapakan pada songkok: “songkok ceper”! Suspensi bagian mana yang jadi tujuannya? Entahlah..
5 komentar:
Oh begitu sejarahnya ya bos. Nice posting. Salam kenal.
ya, sejarah versi kormeddal saja, hi..hi....
salam kenal balik
hihihih, songkok ceper......?
ya biar nggak mbohongi ketinggian mungkin... :-)
songkok ceper supaya tidak perlu di'tekket'
a-chen: wah, komentar Anda baru ditemukan. hahaha.. ceper tenan
@Bendhoro: oh, kok iya ya... saya baru nyadar...
Posting Komentar