Awal-awal tahun 80-an, saat saya sudah punya rasa terhibur pada filem kartun, saya menggemari filem-filem kartun serial tivi. Waktu saya masih kecil, cerita lisan sudah jarang sekali saya dengar. Karena itu saya mencari hiburan pada televisi. (Betul jika Albert B. Lord mengatakan, bahwa televisi termasuk salah satu pemangsa sastra lisan). Entah bagaimana sekarang.. Biasanya, jam tayang filem-filem ini mepet waktu Maghrib. Itulah sebabnya ayahku melarang nonton tivi dan berjanji tidak akan membeli tivi jika kebiasaan ini masih tetap padaku. Tak hilang akal, saya nonton di rumah
Di antara filem-filem kartun yang paling saya sukai adalah DoE (Defenders of the Earth) yang pakai kilat kayak PLN itu. Kisah para pembela bumi ini menampilkan (antara lain); Flash Gordon, Phantom, Mandrake, Jedda, dll. dan punya musuh abadi bernama Kaisar Ming. Saking demennya, tangan saya usil corat-coret “DOE” di sana-sini. Namun begitu, bukan berarti saya tidak menggemari Quick Silver, Centurion, Flinstones, dan “sedikit” Woody Si Burung Pelatuk. Saya juga cinta produk lokal, kok, semisal Si Unyil dan “sedikit” Si Huma..
Namun, di antara semua, yang paling top dalam peringkatku adalah “Tom and Jerry”. Alasannya, kartun ini sangat lucu. Imajinasinya luar biasa. Semua hal jadi mungkin dalam filem ini. Dan jika dibanding-bandingkan, imajinasi dalam “Tom and Jerry” juga berdekatan dengan imajinasi penyair dengan puisinya. Sentuhan Irvin Spencer dan Fred Quimby yang liar, yang memungkinkan seekor gajah masuk dalam pipa ledeng, atau tubuh tom jadi gepeng dan lonjong seteleh jatuh dari ketinggian, sama halnya ketika Afrizal Malna menulis: Sejak paskah itu, aku tahu, kita tak perlu bertemu lagi… Kursi telah malam. Piring telah malam juga. Kedua bandingan ini tidak masuk akal jika di lihat/dibaca dengan literal pada saat dianimasi/ditulis dengan metaforis.
Tapi, dari paling tapi setapi-tapinya, yang lucu-gila dari Tom and Jerry adalah karena semua tokohnya jarang terjadi pada pilem biasa, yang lazimnya menampilkan protagonis dan antagonis (atau juga tritagonis). Yang ini, ada dua tokoh dan semuanya sama-sama jahat, sama-sama usil, sama-sama antagonis; he…he….
14 komentar:
Seperti biasa, ngisi absen dulu: "Partelon?" "HADIR!"...
Kedua, mempersiapkan alat tulis dan duduk manis.
Setelah itu...
Anda memang DOE sekali! Saat kecil, saya paling ngeri kalau lihat Anda. Ingat acara Maulid tiap tahun di rumah Mbah. Semua orang kumpul. Rame sekali. Dan saat pagi-pagi sekali saya datang, dengan bedak ngamor gaya anak kecil yang imut, sisir samping kayak Jamie Redknapp, celana diangkat deket dada, saya sudah temukan teror mengerikan: kamar mandi tamu yang baru dikapur sudah ditandai coretan kejam DOE dengan huruf O yang disabet kilatan petir. "Mereka datang!" pikir saya pengin ngompol....
Ketiga, baru komentar:
Bhuh! WELIna masse jen ongghe?! partajeh!!! Why? Krn baru td sore saya mikir mau posting WASTED YEARS Part II di partelon, ttg film2 kartun kesukaan masa lalu, dan... Kormeddal meddal (alias mancal) kaade', sip, sip, sip...
Btw, amatan sampyan keren, Ra, ttg antagonis vs. antagonis, usil vs usil (saya suka pengistilahan ini). Dan dalam "pertempuran" abadi itu, Tom selalu di posisi "kalah", maksimal "damai", dan seingat saya tak sekalipun "menang" (kecuali di judul, hehehe)!!! Mantabb!!!(jgn2 partelon harus "berguru" juga bab review film, hiks!)
Satu hal yang saya ingat dari fred Quimby; secara ia pimpinan produser Studio Kartun Metro-Goldwyn-Mayer, yg bekerjasama dengan William Hanna dan Joseph Barbera, kreator T&J serta Scooby Doo; adalah huruf Q yg identik 'keluhan' khas dunia kartun 80an: QEMBBB!!!! :)
Waks!? Keduluan Ra Pangapora?!? :(
Lupa, sekalian Ra, review jugalah ttg DOE itu, ongghuwen, sampyan asyik banget kalo nge-review... :)
Edantosah...
Namung 'nyapot', polanah e GTalk abit tak manggiih... :(
hehhehehe, aku juga seneng tom and jerry.....
Oiya ntranslitin bahasa koment ketiganya bro partelon dong...hehehehhe
...berpikir tak sebentar,
untuk pahami pesan tersamar,
semoga segera pendar...
aku fans tom & jerry forever lho mas...
hahaha
@paretlon: trims
@pangapora: saya gak neror, kamu aja yg kegeeran merasa terteror, ha...ha...
@komentar dihapus: gak papa kok.. asal jangan digugurkan
@buwel: wah, khusus nerjemah yang ini, agak keberatan diriku, he..he.
@Ijo: salam Lorena
@Enno: ada yg perlu diedit? :-)
ma' ta' a bahas produk lokal dgn panjang lebar ?
si unyil (yg sekarang nongol dgn versi cerita baru) atau si huma se punya mulut miring2 di pipinya...
En Hidayat: maaf, komentarnya baru ditemukan setelah lebih setahun. Maaf sekali lagi, kapal pencari komentarnya lama tidak berlayar karena tak ada angin...
Posting Komentar