Panas terik membakar bumi. Sebetulnya, saat saya hendak berangkat pergi takziah ke Prajjan (Sampang), kerongkongan tidak begitu kering. Puasa-pusa begini, wah, saya akan menempuh perjalanan 65 km X 2; takziah; nyampe siang hari; tak ada kopi atau camilan: semua tagline ini sudah terbayang dalam batok kepala. Saya memang berangkat mepet shalat Jumat, kira-kia 15 menit menjelang angka 11 siang dari rumah.
Saat tiba di rumah mertua, di Pamekasan, shalat jumat hampir didirikan. Seperti biasa, halaman depan rumah itu, jika Jumat begini, dijadikan tempat parkir sepeda motor dan becak. Nah, begitu saya mau parkir Colt, tentu susah masuknya karena halaman telah sesak oleh kendaraan roda dua dan roda tiga. Parkir di tepi jalan, tidak mungkin, khawatir bikin macet. Yang membuat semakin sesak areal parkir itu adalah karena ada mobil yang parkir duluan dekat pintu masuk, merintangi jalan.
Saya tetap ngotot masuk, mencari celah agar bisa parkir di halaman “rumah” sendiri. Tapi, tiba-tiba, seseorang menyerobot jalan, masuk dan hendak parkir di halaman “rumah saya”. Hebatnya, saya tidak kenal sama orang ini. Dan tanpa lebih dulu turun dari sepeda motornya, dia berkata dengan suara keras seperti ada membran TOA di tenggorokannya, “Pak, kalau mobil parkir di selatan, Pak. Di sini cuma buat parkir sepeda motor dan becak! Sana, Pak, ke selatan…”
Sial benar nasib saya, ha, ha, ha: mau parkir di rumah sendiri justru dilarang oleh tamu. Satu hal yang saya catat dari pengalaman hari ini. Main serobot itu ternyata tetap berjalan di bulan puasa. Hal ini juga malah mirip nasib bangsa saya, bangsa kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
6 komentar:
iyaaaaah mudah2an bisa ada hikmahnya pak...:)
berhubung kurang 1 hari lebarannya sekalian ngucapin minal aidin wal faidzin ya, mohon maaf lahir dan batin....
oke,, oke,, terima kasih atas komentar-komentarnya yg rajin, he..he..
selamat lebaran juga.
huehehehe...terusir dari "rumah" sendiri
@penikmat buku: ya, seperti juga di banyak tempat, kita selalu merasa terusir, atau paling tidak, terasing di rumah sendiri
Silahkan Download Sareyang Dalam bentuk Aplikasi Ponsen disi:
http://www.ziddu.com/download/6866914/SAREYANG.zip.html
@BASRI: makasih usahanya, Bung
Posting Komentar