Kalau kita datang ke sebuah tempat yang menyediakan hotspot gratis, di sebuah kafe misalnya, atau di tempat lain di mana beberapa orang yang mempunyai gadget dan terkoneksi dengan internet sedang berkumpul, sering dijumpai apa yang disebut “dekat tapi berjauhan” itu. Mereka berada ada di sebuah tempat, duduk dan saling berdekatan. Setelah itu, satu orang mengeluarkan gadget mulailah mereka berhunganan dengan orang lain, bukan dengan orang yang ada di dekatnya.
|
Irfan buka blog di PC; Agus buka Youtube di MacBook |
Tampaknya sepela, tapi sebetulnya kecenderungan semacam ini sering kali memicu masalah tersendiri dalam hal komunikasi. Terkadang, kita asyik dengan orang lain tetapi melupakan mereka yang ada dan senantiasa bersama dengan kita, dengan kelurga misalnya. Ini saya alami, dan mungkin juga Anda juga alami.
“Dekat tapi berjauhan” adalah fenomena komunikasi mutakhir umat manusia. Dengan koneksi internet, yang semula tidak terjangkau jadi terasa dekat sekali. Bahkan, terkadang kita merasa sangat akrab dengan mereka yang sama sekali belum pernah bertatap muka secara langsung daripada dengan mereka yang saban hari berada di dekat kita. Maka, dengan gambaran di atas, nilai intensitas sebuah komunikasi sedikit banyak akan bergeser dari pemahanan semula. Antara lain, nilainya didasarkan atas kekerapan komunikasi, bukan sekadar pada jumlah kekerapan tatap muka semata.
8 komentar:
MEMBACA ini, menjadikan saya teringat sebuah kartun di Kompas edisi Minggu beberapa waktu yang lalu. Ketika itu Benny dan Mice belum 'cerai' sebagai sepasang kartunis yang menggarap serial bersama.
Di situ digambarkan dua orang sahabat yang pergi ke toko sama-sama membeli laptop lengkap dengan modemnya. Sesampainya di rumah, mereka mendaftar ke facebook. Dilanjut online secara berdampingan. Ketika yang satu mengajukan permintaan pertemanan dan lansung dikonfirm oleh sahabat di sebelahnya, mereka kontan berjabat tangan. "Yes, sekarang kita berteman!" kata mereka.
Hahahaha.. ya, itulah dia. Banyak kejadian aneh yang lain. Dan yang pasti, setelah saya perhatikan sendiri, ternyata posting di blog saya akhir-akhir ini banyak mendapatkan ilham dari gambar. Jadi, gambar memberikan rangsangan saya untuk menulis, termasuk tulisan yang satu ini.
Gambar memang mempunyai bahasanya tersendiri, walaupun hanya sekedar gambar yang ni benniyan haha
@HAsbullah: tadi malam dua orang ini sedang berduaan ketika saya baru datang dari acara 11-an. Eh, saya ambil gambar dari arah samping mengingat dua-duanya sangat asyik dengan PC dan MacBook yang ada di hadapannya. Lalu, muncul inspirasi untuk menulis ini. Begitu urutan ceritanya.
Mungkin inilah yang disebut "new era". World's in your touch!
@Umarul Faruq: New Era? kayak merek sandal...
"Kekerapan komunikasi" ... Agak mirip dengan kerapan sapi. :)
@Zyadah: iya, setelah saya pikir memang kayak kerapan sapi lantas. Yang ini mungkin bukan sapi, tapi kerapan yang lain.
Posting Komentar