Dua orang berbaju putih duduk di kanan-kiri mimbar. Begitu bilal selesai azan, keduanya bangkit dari duduk, saling bersitatap. Keduanya mulai ragu, giliran dia yang jadi imam ataukah bukan? Keduanya sama-sama berdiri, tapi mereka lalu ragu kembali, apakah hari ini Jumat Pon atau Legi. Keduanya sama-sama melangkah satu kali, mendekati mimbar.
Apa yang terjadi? Bayangkan saja sendiri!
***
Seorang imam Jumat yang baru diangkat pertama kali telah menyelesaikan shalat. Hadirin sudah bubar. Dia melihat amplop putih kecil di balik sajadah. Ia mengambilnya dan memasukkan ke kantong baju. Ia keluar menuju kamar kecil untuk pipis, tentu sembari mengobati rasa penasaran, ingin tahu berapa isi amplonya. “Wuih, seket ewu, Rek!” katanya.
Begitu ia kembali, orang-orang yang masih tetap di masjid menatapnya seraya tersenyum. Rupanya, bunyi cucuran dan kecipak air, serta suara dia barusan, terdengar di seluruh ruangan karena sang imam lupa melepas mikrofon nirkabel-nya yang masih aktif ketika tadi hendak keluar.
***
Seorang imam mendadak lupa saat membaca surah setelah Al-Fatihah. Rakaat pertama sudah aman. Al-A'la dibaca dengan khidmat. Pada ayat keduabelas entah ketigabelas Surah Ghasyiyah, surah yang dibaca pada rakaat kedua, mendadak ia lupa. Ia mencoba mengulang dari ayat kesepuluh, tetap lupa. Jamaah sudah mengingatkan, tapi ia benar-benar lupa. Tiba-tiba terlintas di dalam pikiraannya kejadian tadi pagi: saat mau menyalakan mobil tapi dinamo starternya enggak nyantol-nyantol juga, enggak ngangkat karena strum akinya lemah. Wah, celaka, pengalaman aki lemah kok terbawa-bawa ke dalam shalat, payah!
Akhirnya, sang imam membaca lagi dari depan, tapi ganti Surah Al-Kausar.
***
INI BUKAN PENGALAMAN SAYA. Saya sampaikan supaya ndak ada yang berkomentar “jangan-jangan ini pengalaman pribadi”.
1 komentar:
Demi membawa keterangan di bagian bawah tulisan, saya urungkan untuk berkomentar demikian.
Posting Komentar