Yang ada di bawah ini adalah pengalaman seorang perempuan, bukan saya. Sayang sekali kalau tidak saya tuliskan di sini pengalamannya sebab saya tidak menyangka dia mengalami pengalaman seperti itu. Ini tentang pengalaman orang yang tidak menyangka sama sekali kalau di sekitarnya banyak orang-orang yang tidak berpuasa di lingkungan yang dikiranya berpuasa semua.
Saya beberapa hari ini ada di RSUD Sumenep karena menjaga anak yang sakit. Saya tidak tahu kalau lapar mau makan di mana. Hari ini saya haid, makanya saya tidak berpuasa. Setelah bertanya, orang menunjukkan kantin di belakang rumah sakit. Saya pun pergi ke sana siang hari.
Yang ada di dalam pikiran saya, nanti saya akan berjumpa dengan sesama orang yang tidak berpuasa, orang-orang seperti saya, ibu-ibu yang sedang haid atau sedang berhalangan berpuasa. Ternyata, setelah saya masuk ke kantin itu, saya hanya melihat satu orang perempuan, yaitu saya sendiri. Sisanya mungkin ada 15 orang bapak-bapak yang sedang makan dan merokok dan sambil ngopi. Di kantin itu, saya bahkan merasa ini bukan Ramadan, seolah-olah hari biasa, bukan bulan puasa.
Selama ini saya memang tinggal di lingkungan yang terbiasa berpuasa dan tidak pernah melihat orang yang tidak berpuasa kecuali hanya ibu-ibu yang sedang haid. Di rumah maupun di pondok selalu saja begitu yang saya lihat. Saya kira orang-orang di sini semuanya taat-taat. Di bulan Ramadan tahun 2025 ini saya menemukan kenyataan yang tidak disangka-sangka terutama karena hal itu terjadi di kantin rumah sakit di Sumenep, di kota yang tampaknya sangat religius.
Dalam hati saya bertanya, ini bapak-bapak punya masalah apa kok sampai tidak berpuasa? Saya kira mereka itu kuat sebagaimana laki-laki biasanya. Menahan lapar saja mereka ternyata tidak mampu, mana mungkin mereka kuat menghadapi ujian hidup yang sesungguhnya?
Pengalamannya itu terrjadi di tahun ini, 2025, di awal-awal bulan Ramadan 1446. Pengalaman seperti di atas mungkin juga Anda alami juga di tempat Anda, di Jawa atau di kota-kota besar. Tapi, yang demikian itu tidak mengherankan. Ini mengherankan karena terjadi di lingkungan yang sepertinya semua penduduknya taat dan relegius.