Di malam hari, saya sering melihat orang yang salah cegat bis. Dikira bis, eh, ternyata truk. Pemandangan ini saya lihat di partelon Prenduan. Keadaan seperti ini, pada malam hari, dapat disiasati dengan cara melihat ''lampu kota''-nya (karena kalau malam, pengawal partelon seperti Pak Ahmad yang suka membantu kita mencegat bis biasanya sudah undur diri/off air).
TRUK: lampu kotanya ada di tengah dan atas (bak)
BIS: lampu kotanya ada di atas dan tidak ada di tengah
TRUK: lampu kotanya cenderung warna-warni kayak lampu disko
BIS: lampu kotanya rata-rata satu warna (kuning) karena memang buat bis, bukan buat lampu disko
Lagi..(khusus Madura), perhatikan ciri-ciri ini.
AKAS ASRI: 6 lampu berwarna kuning berderet sejajar
AKAS NNR: 6 lampu berderet sejajar; 5 berwarna kuning, 1 (di bagian kanan atas) berwarna merah
MILA: 6 lampu berderet sejajar; 4 berwarna kuning, 2 (masing-masing di ujung kiri/kanan) berwarna hijau
AKAS IV (warna ABU-ABU; biasanya jurusan Muncar (via Situbondo) atau Bondowoso (via Arak-Arak): 6 lampu berwarna kuning, TETAPI TIDAK sejajar; 1 di ujung kiri, 4 di tengah, 1 lagi di ujung kanan
*) Lampu kota AKAS AG ([grup AKAS-II], PELITA MAS, dan AKAS I [yang tulisan AKAS-nya ditulis secara terpisah/tidak berangkai]) belum dapat diinformasikan.
DAMRI: posisi lampu kotanya mirip AKAS IV, hanya saja lampu bagian tengah berwarna biru
BIS MALAM (Karina, Pahala Kencana, Safari Dharma Raya, dll.): hampir semua bis malam hanya menggunakan 2 lampu kota di bagian atas dan berwarna kuning. Mereka irit strum karena trayeknya jauh.
TIPS: ini sekadar contoh. Jika Anda hendak ke Besuki (langsung gak pakai operan) pada malam hari, cegatlah bis yang memiliki ''6 lampu berwarna kuning, TETAPI TIDAK berderet sejajar; 1 di ujung kiri, 4 di tengah, 1 lagi di ujung kanan''.
"DILARANG MENGELUARKAN ANGGAUTA BADAN. HATI-HATI BARANG BAWAAN ANDA. BARANG HILANG ATAU RUSAK DITANGGUNG SENDIRI DAN JANGAN CARI GANTI NGEMBAT BARANG ORANG LAIN"
3 komentar:
sepertinya blog ini cabangnya bismania.com..
Ternyata kecerdasan seseorang bukan hanya diukur dari ilmunya, tapi mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Siapa sangka lampu bis yang kelihatannya biasa saja menjadi sebuah petunjuk perjalanan kita
Ah, Ra Faaizi jhet cerdas, Pak Dzaki... Seseorang tanpa kecerdasan setingkat J.R.R Tolkien (shahibu The Lord of The Rings) kayaknya ga akan bisa melihat keindahan di balik kata "Bagandan" (dari lagu Bang Haji: "Bagandan jangan bagandaan... toreroret!")
>someone@maidenland.com(pok)
Posting Komentar