SEBAB: Di desa saya, tidak ada industri besar dan tidak ada pula tempat-tempat pariwisata.
AKIBAT: Saya selalu caremmet karena di desa tempat saya tinggal, listrik selalu padam.
(Jawaban yang betul adalah “B”: pernyataan benar, alasan benar, tetapi tidak ada hubungan sebab-akibat).
Ingat model pertanyaan ujian begini di zaman dahulu kala? Ya, itulah yang sedang menimpa hidupku di malam yang sepi dan sunyi ini. Bukan hanya sering padam, voltage-nya saja sering turun-naik seperti salebbar, tapi masih untung tidak mondar-mandir seperti setrika.
Saya bertanya, mengapa begitu sedih nasipku ini?
Maafkan daku. Mengapa kauperlakukan diriku sedemikian rupa?
Ataukah karena engkau….
Saya bertanya, mengapa begitu sedih nasipku ini?
Maafkan daku. Mengapa kauperlakukan diriku sedemikian rupa?
Ataukah karena engkau….
1 komentar:
Kata sebagian orang, kalimat-kalimat puitis dari seorang sastrawan sangat terpengaruh oleh suasana hatinya dan/atau keadaan sekitarnya.
Jadi, dengan adanya "sepi dan sunyi", lalu "padam" dan "turun-naik seperti salebbar", maka...
Posting Komentar