Speaker TOA merupakan merek speaker yang melegenda. Produknya terkenal di mana-mana. Biasanya, di ruang takmir masjid, di lingkungan rumahku, selalu ada perangkat audio ini. Dan biasanya lagi, ia dibeli serangkai dengan tape (non-recorder) bermerek Philips made ini
Nah, speaker ini, dinyalakan, sekurang-kurangya,
Setiap pagi, beberapa saat setelah matahari terbit, berkumandanglah panggilan dari loud speaker (kata orang tua, lospiker) yang memanggil-manggil:
”shalatat dhuha...”
“shalatat dhuha…”
Namun, belakangan, sang kiai memodifikasi panggilan tersebut menjadi lebih kreatif, dan seolah-olah sedang sound check:
[tes.. tes..]
SATU ..
DHUHA…
SATU ..
DHUHA….
[tiga]
Cara dakwah, untuk lebih efektif, memang harus lebih kreatif!
5 komentar:
Subhana-Llah...
MuantaBBB Ra!Sabajarin mang ga pernah kehabisan stok kreatifitas; saya jd ingat mik dan speaker dakwah asesoris titos, hehehe...
Btw, "ini Holland" ngenneng ponapah sareng "ini Pangapora"? ;)
he..he... INI, maksudnya Made in Hollandah... salah ketik. he.he. malu.
--maaf, bari dikomentari setelah 1 tahun + 19 hari kemudian--
Satu tahun lebih sekian hari kemudian, saya menulis komentar. Bunyinya begini:
Dengan TOA pula, masjid dibelakng rumah mertua saya di Lamongan, ketika bulan Ramadhan, setiap jam setengah dua, seseorang dengan rajin membangunkan orang sekampung. Bukan untuk makan sahur, tetapi, "Masak, masak...."
Duh, padahal sekarang urusan masak-memasak sudah gampang karena pakai listrik; sudah jamannya Mike Jagger. Eh, Magic Jar, maksudnya.
Dan ternyata, komentar Mas Edwin terlamat saya baca, baru 1,5 tahun sesudah komentar itu ditulis.
BIAR lambat asal selamat, Ra.
Posting Komentar